Manusia dan Penderitaan
Manusia dan
Penderitaan
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan.
Baik itu ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki
caranya sendiri untuk mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun
tidak selalu menderita, sedih, ataupun susah.
Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia
akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan
untuknya yang membuatnya menderita.
Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan ,
jam berapa, menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang
menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik
baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.
A. Siksaan
Penderitaan
biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya.Siksaan atau
penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan
rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang
menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan
sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam,
hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda
atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan
sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat
digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan
kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.Arti siksaan,
siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian,
ketakutan.
Siksaan Yang
Sifatnya Psikis :
·
Kebimbangan
: memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.
·
Kesepian
: merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia
dalam lingkungan orang ramai.
·
Ketakutan
: sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan seseorang
mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada
tempatnya, maka disebut sebagai phobia.
Penyebab seseorang merasakan ketakutan,
antara lain:
·
Claustrophobia
dan agrophobia : rasa takut terhadap ruangan tertutup.
·
Gamang :
rasa takut akan tempat yang tinggi.
·
Kegelapan
: rasa takut bila seseorang berada di tempat gelap.
·
Kesakitan :
ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
·
Kegagalan :
ketakutan dari seseotang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan
dijalankan mengalami kegagalan.
B. Kekalutan Mental
Gejala-gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
1.
Nampak pada jasmani yang sering merasakan
pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2.
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas,
ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
3.
Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi
khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan
pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
4.
Komunikasi sosial putus dan ada yang
disorientasi social
5.
Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri
sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang
melankolis)
6.
Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari
adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.
Tahap – tahap
gangguan jiwa :
1.
Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala
kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
2.
Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif,
yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang
tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas
memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan
diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
3.
Kekalutan merupakan titik patah (mental
breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
4.
Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah
menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan
kecemasan.
5.
Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini
terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil,
mekanisme diri dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang
tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase perkembangan
yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih
parah.
6.
Faktor sosial atau lingkungan juga dapat
berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi
hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk
mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa.
Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai
kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara
absolut.
Sebab-sebab
Timbulnya Kekalutan Mental
1.
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani
atau mental yang kurang sempurna.
2.
Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya
norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat,
sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
3.
Cara pematangan bathin yang salah dengan
memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai
overkompensasi dan tampak emosional.
Proses – proses
kekalutan mental:
Positif, bila
trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah
dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi
belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT,
dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
Negatif, bila
trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami
frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan.
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa
sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau
batin, atau lahir batin. Sedangkan perjuangan merupakan usaha manusia untuk
keluar dari penderitaan.
C. Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia
pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan
adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah
kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal
mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah
makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang
mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi
penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati
penderitaan.
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap
hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha
mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11,
bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang
berusaha merubahnya.
Pembebasan dari
penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan
malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah
yang yang menentukan hasilnya.
D. Penderitaan, media massa, dan seniman
Berita mengenai
penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat
radio, dengan maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh
penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk
berbuat sesuatu.
Media massa adalah
alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan
manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat
segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama manusia, terutama bagi
mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan
para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah
dan pelajaran dari karya tersebut.
E. Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan
Hidup Manusia
Penderitaan
mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap
yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh
diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa
hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa
dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak
jarang banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang
siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan kekalutan mental. Kekalutan
mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan
dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.
Gejala- gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut:
a) Fisiknya
sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b) Jiwanya sering
menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi,
motivasi, atau antusiasme).
Terkadang
kekalutan mental bisa berujung pada gangguan jiwa dikarenakan
kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
sehingga orang tersebut merasa rendah diri.
F. Contoh–contoh Penderitaan dan Penyebabnya
Berdasarkan
sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi
menjadi 2 bagian sebagai berikut :
·
Nasip buruk penderitaan ini
karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama
manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika
takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah
manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit,
siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise
merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
·
Kehilangan orang tua, setiap manusia
pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan
keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat
sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut
larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
·
Kemiskinan , banyak orang yang
mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia
punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa
memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur
manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
·
Bencana, tidak ada seorang pun yang
dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating
dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota
keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.
G. PENYEBAB
PENDERITAAN
Penderitaan-penderitaan
yang di alami dalam kehidupan manusia mempunyai beberapa penyebab yaitu :
1) Perbuatan
Buruk Manusia
Penderitaan yang terjadi dalam
kehidupan manusia bisa di sebabkan oleh perbuatan buruk yang di lakukan oleh
manusia. Perbuatan tersebut bisa menimbulkan derita bagi dirinya sendiri maupun
bagi orang lain. Derita yang di timbulkan merupakan nasib yang harus di terima.
Nasib tersebut hanya bisa kita sendiri yang menentukan. Penderitaan bisa
berakhir jika kita menghadapinya dengan ikhlas dan optimis.
Perbuatan buruk yang di lakukan oleh
manusia dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitar seperti :
·
Terhadap Orang Lain
Perbuatan buruk manusia bisa
menimbulkan derita bagi orang lain, hal ini sangat membuat phyisik dan
phisikologi orang yang menderita bisa terganggu. Banyak contoh realita yang
bisa kita lihat, salah satunya adalah perbuatan buruk majikan yang memperkosa,
menyekap, dan menyiksa pembantu rumah tangga. Hal ini sangat membuat derita
bagi pembantu tersebut dan memang sewajarnya jika majikan yang tak bermoral
tersebut di berikan ganjaran yang setimpal. Jadi, perbuatan buruk yang di
seseorang bisa menimbulkan derita bagi orang lain.
·
Tehadap Alam Lingkungan
Perbuatan buruk manusia terhadap alam
lingkungan juga menjadi penyebab penderitaan bagi manusia lainnya, tetapi
sayang manusia tidak mau menyadari perbuatannya itu. mungkin kesadaran itu bisa
timbul setelah terjadi musibah yang mengakibatkan penderitaan bagi manusia.
Beberapa contoh konkrit perbuatan tersebut adalah membabat hutan lindung yang
mengakibatkan tanah longsor, membuang sampah sembarangan yang menyebabkan
banjir, dan membuang limbah sembarangan yang mengakibatkan pencemaran air serta
berbagai penyakit. Seharusnya kita harus lebih menyadari akibat yang akan di
timbulkan karena perbuatan buruk kita.
2) Perkawinan,
Perceraian dan Kematian
3) Penyakit
dan siksaan
H. PENGARUH
PENDERITAAN
a. Pengaruh
Negatif
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin memperoleh pengaruh bermacam-macam sikap dalam dirinya. Sikap yang
timbul dapat berupa sikap negative, misalnya penyesalan karena tidak bahagia,
sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri.
b. Pengaruh
Positif
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin juga akan memperoleh sikap positif dalam dirinya. Sikap positif adalah
sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan hanya rangkaian
penderitaan, melaikan juga perjuangan membebaskan diri dari penderitaan.
Penderitaan juga bisa menjadi introspeksi diri bagi diri kita agar bisa
mengoreksi semua kesalahan yang ada dalam diri kita agar kehidupan kita jauh
lebih baik.
I.
CARA MENGATASI PENDERITAAN
Penderitaan
yang sudah menjadi takdir atau pun nasib kita sebenarnya bisa kita hindari
karena yang membuat hidup kita menderita adalah perbuatan yang kita lakukan.
Penderitaan bisa kita atasi dengan cara :
1.
memulai sesuatu hal dengan hal yang
baik, dengan cara ini penderitaan bisa kita hindari karena dengan berbuat baik
nasib kita bisa berubah sesuai dengan perbuatan yang telah kita lakukan.
2.
lebih mendekatkan diri pada Tuhan,
dengan cara ini apa yang kita perbuat akan sesuai dengan jalan dan seturut
dengan perintahNya. Penderitaan kita bisa berkurang jika selalu mendekatkan
diri pada yang kuasa.
3.
jalani hidup dengan optimis, dengan
cara ini penderitaan dalam hidup kita akan segera berlalu karena adanya suatu
motivasi dalam diri untuk mengakhiri segala penderitaan yang telah terjadi
dalam hidup ini.
Pada hakekatnya penderitaan dan manusia itu berdampingan bahkan
penderitaan itu selaluada pada setiap manusia karena penderitaan merupakain
rangkaian dari kehidupan. Setiaporang pasti pernah mengalami penderitaan.
Penderitaan itu dapat teratasi
tergantung bagaiaman seseorang menyikapi penderitaan tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran yangdapat
diambil dari penderitaan. Tidak semua penderitaan yang dialami oleh
seseorangmembawa pengaruh buruk bagi orang yang mengalaminya. Melainkan dengan
penderitaankita dapat mengetahui kesalahan apa yang telah kita perbuat atau
sebagai media untukmenginstropeksi diri. Karena penderitaan tidak akan muncul
jika tidak ada penyebabnya
Daftar Pustaka:
Komentar
Posting Komentar